Hoisiting
system atau sistem pengangkat digunakan untuk menaikkan, menurunkan, atau menangguhkan
peralatan dalam sumur. Derrick atau mast adalah menara baja di atas sumur
yang mendukung crown block di bagian
atas dan menunjang pemasangan pipa pemboran di dalam sumur. Jika menara didatangkan
menggunakan tractor-trailer dan terpasang
sebagai satu unit, maka itu adalah tipe mast.
Semua rig darat menggunakan mast.
Pada cantilevered mast rig, mast diangkut dalam bagian, dirakit
secara horizontal, dan kemudian diputar ke posisi vertikal menggunakan traveling block dan drawworks di rig. Mast distabilkan oleh guywires yang memancar keluar dari
bagian atas mast ke anchors di permukaan bumi. Jika menara
tersebut dirakit secara vertikal di site,
maka itu adalah tipe derrick. Semua rig lepas pantai menggunakan derrick. Derrick dan mast umumnya setinggi
80-187 ft dan mampu mengakomodasi dua, tiga, atau empat sendi pipa pemboran
vertikal di tempatnya. Derrick dan mast memiliki penampang persegi dengan
empat leg vertikal yang terbuat dari
baja struktural. Bagian struktural horizontal di antara leg disebut girts. Bagian-bagian
diagonalnya disebut brace. Bukaan
berbentuk V yang terbalik di depan derrick
atau mast yang disebut V-door memungkinkan pipa pemboran dan casing untuk ditarik ke lantai pemboran.
Hoisting System (Sumber : Hyne, 2012)
Derrick
dan mast yang digolongkan berdasarkan
beban pipa pemboran maksimum. Keduanya juga digolognkan berdasarkan badai angin
dan umumnya dapat menahan badai angin dengan kecepatan 100-130 mil/jam. Dasar mast atau derrick merupakan permukaan baja datar di mana sebagian besar
aktivitas pengeboran terjadi disebut drill
floor, derrick floor, atau rig floor.
Dua substruktur terbuat dari kerangka baja setinggi 10 sampai 30 ft dapat
digunakan untuk menaikkan lantai bor di atas tanah. Hal ini dilakukan agar
terdapat ruang untuk peralatan kepala sumur di bawah lantai bor seperti pencegah
ledakan (BOPs) saat mengebor sumur.
Proses perangkaian mast (kiri) dan derrick (kanan) (Sumber : osha.gov dan offshore-technology.com)
Drilling
line atau hoisting line terbuat
dari anyaman kawat baja dengan diameter sekitar 3 cm. Line tersebut terdiri dari beberapa untai anyaman kawat baja yang melapisi
serat inti atau baja inti. Ada beberapa cara untuk membuat hoisting line tergantung pada jenis inti, jumlah untaian di sekitar
inti, dan kawat tunggal di tiap untaian.
Hoisting
line digulung pada suatu kumparan pada poros horisontal dalam bingkai baja
disebut drawworks yang berada di atas
drill floor. Penggerak utama menggerakkan
drawworks untuk menarik dan mengulur drilling line. Drawworks sering digolongkan berdasar masukan tenaga kuda yang umumnya
berkisar dari 500 sampai 3.000 tenaga kuda. Gulungan kecil yang disebut catheads terpasang pada catshaft yang berjalan horizontal
melalui drawworks. Catheads digunakan untuk menyambung dan
melepaskan sambungan pipa pemboran.
Ilustrasi cathead (Sumber : http://ffden-2.phys.uaf.edu)
Di rig
pengeboran, ada dua set roda (sheaves)
pada poros horisontal di rangka baja yang disebut blocks. Drilling line
dari drawworks berjalan di atas sheave di crown block yang tetap di bagian atas dari derrick atau mast. Drilling line kemudian turun ke sekitar sheave di traveling block yang digantung di derrick atau mast. Drilling line berjalan bolak-balik
melalui sheave di crown block dan traveling block sebanyak 4 sampai 12 kali. Ujung drilling line dihubungkan
dengan deadline anchor yang terletak di bawah drill
floor. Setelah beberapa kali penggunaan, drilling line dipindahkan 30 ft. melalui anchor untuk mencegah keausan pada setiap tempat tertentu di sepanjang
line. Di bawah traveling block terdapat hook
untuk mencantelkan berbagai peralatan. Seiring drilling line digulung ke luar dari drawworks, maka traveling
block dan hook akan turun di derrick atau mast untuk menurunkan peralatan di dalam sumur, dan sebaliknya.
Ilustrasi deadline anchor (Sumber : oilngasdrilling.com)
No comments:
Post a Comment