Tuesday, July 12, 2016

Rig – Hoisting System


Hoisiting system atau sistem pengangkat digunakan untuk menaikkan, menurunkan, atau menangguhkan peralatan dalam sumur. Derrick atau mast adalah menara baja di atas sumur yang mendukung crown block di bagian atas dan menunjang pemasangan pipa pemboran di dalam sumur. Jika menara didatangkan menggunakan tractor-trailer dan terpasang sebagai satu unit, maka itu adalah tipe mast. Semua rig darat menggunakan mast. Pada cantilevered mast rig, mast diangkut dalam bagian, dirakit secara horizontal, dan kemudian diputar ke posisi vertikal menggunakan traveling block dan drawworks di rig. Mast distabilkan oleh guywires yang memancar keluar dari bagian atas mast ke anchors di permukaan bumi. Jika menara tersebut dirakit secara vertikal di site, maka itu adalah tipe derrick. Semua rig lepas pantai menggunakan derrick. Derrick dan mast umumnya setinggi 80-187 ft dan mampu mengakomodasi dua, tiga, atau empat sendi pipa pemboran vertikal di tempatnya. Derrick dan mast memiliki penampang persegi dengan empat leg vertikal yang terbuat dari baja struktural. Bagian struktural horizontal di antara leg disebut girts. Bagian-bagian diagonalnya disebut brace. Bukaan berbentuk V yang terbalik di depan derrick atau mast yang disebut V-door memungkinkan pipa pemboran dan casing untuk ditarik ke lantai pemboran.

Hoisting System (Sumber : Hyne, 2012)

Derrick dan mast yang digolongkan berdasarkan beban pipa pemboran maksimum. Keduanya juga digolognkan berdasarkan badai angin dan umumnya dapat menahan badai angin dengan kecepatan 100-130 mil/jam. Dasar mast atau derrick merupakan permukaan baja datar di mana sebagian besar aktivitas pengeboran terjadi disebut drill floor, derrick floor, atau rig floor. Dua substruktur terbuat dari kerangka baja setinggi 10 sampai 30 ft dapat digunakan untuk menaikkan lantai bor di atas tanah. Hal ini dilakukan agar terdapat ruang untuk peralatan kepala sumur di bawah lantai bor seperti pencegah ledakan (BOPs) saat mengebor sumur.

Proses perangkaian mast (kiri) dan derrick (kanan) (Sumber : osha.gov dan offshore-technology.com)

Drilling line atau hoisting line terbuat dari anyaman kawat baja dengan diameter sekitar 3 cm. Line tersebut terdiri dari beberapa untai anyaman kawat baja yang melapisi serat inti atau baja inti. Ada beberapa cara untuk membuat hoisting line tergantung pada jenis inti, jumlah untaian di sekitar inti, dan kawat tunggal di tiap untaian.
Hoisting line digulung pada suatu kumparan pada poros horisontal dalam bingkai baja disebut drawworks yang berada di atas drill floor. Penggerak utama menggerakkan drawworks untuk menarik dan mengulur drilling line. Drawworks sering digolongkan berdasar masukan tenaga kuda yang umumnya berkisar dari 500 sampai 3.000 tenaga kuda. Gulungan kecil yang disebut catheads terpasang pada catshaft yang berjalan horizontal melalui drawworks. Catheads digunakan untuk menyambung dan melepaskan sambungan pipa pemboran.

Ilustrasi cathead (Sumber : http://ffden-2.phys.uaf.edu)


Di rig pengeboran, ada dua set roda (sheaves) pada poros horisontal di rangka baja yang disebut blocks. Drilling line dari drawworks berjalan di atas sheave di crown block yang tetap di bagian atas dari derrick atau mast. Drilling line kemudian turun ke sekitar sheave di traveling block yang digantung di derrick atau mast. Drilling line berjalan bolak-balik melalui sheave di crown block dan traveling block sebanyak 4 sampai 12 kali. Ujung drilling line dihubungkan dengan deadline anchor yang terletak di bawah drill floor. Setelah beberapa kali penggunaan, drilling line dipindahkan 30 ft. melalui anchor untuk mencegah keausan pada setiap tempat tertentu di sepanjang line. Di bawah traveling block terdapat hook untuk mencantelkan berbagai peralatan. Seiring drilling line digulung ke luar dari drawworks, maka traveling block dan hook akan turun di derrick atau mast untuk menurunkan peralatan di dalam sumur, dan sebaliknya.

Ilustrasi deadline anchor (Sumber : oilngasdrilling.com)

No comments:

Post a Comment